Menkopolhukam RI Mohammad Mahfud MD didampingi Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah, mengunjungi kapal rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 (WSH-991) di Labuan Bajo, NTT, Senin (8/5/2023).

LABUAN BAJO – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menkopolhukam RI) Mohammad Mahfud MD didampingi Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah, mengunjungi kapal rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 (WSH-991) di Labuan Bajo, NTT, pada Senin (8/5/2023).

Menjelang pelaksanaan perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN tanggal 10-11 Mei 2023 mendatang, TNI menyiapkan gelar pasukan dan alutsistanya dalam rangka kesiapan untuk memaksimalkan kekuatan bersama demi kelancaran seluruh rangkaian pengamanan, serta antisipasi potensi ancaman selama KTT ke-42 ASEAN digelar.

Guna mendukung layanan kesehatan, Komando Gabungan Terpadu Pengamanan Very-Very Imprtant Person (Kogabpadpam VVIP) KTT ke -42 ASEAN menerjunkan KRI WSH-991 yang merupakan Kapal Bantu Rumah Sakit dalam jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada III TNI AL dan memiliki fungsi asasi dalam rangka mendukung layanan kesehatan di darat, laut dan udara, serta mendukung Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Dalam jumpa pers dengan awak media di atas KRI WSH-991, Mahfud MD menyatakan bahwa dalam hal keamanan semuanya sampai dengan saat ini berjalan dengan baik dan siap.

“Secara teknis untuk KTT ASEAN ini saya nilai satu persatu, untuk keamanan semuanya sampai saat ini berjalan dengan sangat baik. Baik persiapan di jalan, persiapan intelijen, bahkan mitigasi dan antisipasi kalau terjadi masalah kesehatan yang memerlukan dokter di Rumah Sakit Kapal dr. Wahidin Sudirohusodo ini tersedia seluruh peralatan-peralatan yang canggih serta serba digital, dimana ada 11 dokter spesialis yang siap mengantisipasi segala kemungkinan,” tegasnya.

Adapun layanan yang disiapkan KRI WSH-991 sebagai kapal rumah sakit dalam mendukung KTT ke-42 ASEAN meliputi 11 dokter spesialis terdiri dari ( Bedah Digestif, Bedah Ortopedi, Penyakit Dalam, Jantung dan Pembuluh Darah, Saraf, Paru-paru, THT, Anastesi, Radiologi, Bedah Mulut dan Konservasi Gigi), apoteker, tenaga perawat, 156 ruang perawatan, ICU dengan tiga unit tempat tidur, HCU dengan dua unit tempat tidur, lima kamar operasi steril, satu unit Mobil Chamber, dan dua unit ambulan Boat serta fasilitas Radiologi ( X- Ray, CT-scan, Panoramic, USG 4D) serta dari sisi peralatan dan fasilitas medis canggih lainnya seperti labolatorium dengan Analis Laboratorium.

Hal ini dilakukan TNI dalam rangka memberikan dukungan yang terbaik dan kesiapan menjamin keselamatan para kepala negara/pemerintahan negara dengan status VVIP serta semaksimal mungkin mengeliminir kerawanan dari aspek medis selama berlangsungnya KTT. Dengan kelengkapan fasilitas medis yang dimiliki oleh KRI WSH-991 maka KRI WSH-991 ekuivalen dengan rumah sakit tipe B dan merupakan yang terlengkap dibandingkan fasilitas medis lain yang berada di wilayah sekitar berlangsungnya KTT ke-42 ASEAN.

 

Reporter: Ahmad Rohanda

Editor: Bustomi

Foto: Puspen TNI

By Bustomi Menggugat

Bustomi Menggugat adalah peneliti lepas dan analis politik. Keseharian beliau selain riset dengan berbagai lembaga, mengisi program TV dan radio juga kerap diundang mengisi topik kepemudaan dan mahasiswa. Bustomi Menggugat juga merupakan tim muda Kuliah Tjokroaminoto Untuk Kebangsaan dan Demokrasi Unair. Di luar aktivitas hariannya, beliau menyukai dunia travelling, tulis menulis dan blogging sehingga kerap diminta mengisi dengan topik terkait oleh berbagai lembaga dan komunitas. Untuk mengundang beliau bisa kontak berikut ini: Email: [email protected] Kontak: 0812-5266-3905 (Whatsapp Only)

Leave a Reply