PAPUA – Pakum Satgas Yonif 527/BY, Letda Chk Dwi Suryo Saputro, menerangkan bahwa dalam penugasannya ke Papua, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menetapkan status operasi siaga tempur untuk satgas daerah rawan Papua.
Keberangkatan Batalyon Infantri Yonif 527/BY ke wilayah Papua Tengah pada awal April 2023 yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Infantri 527/BY Letkol Inf Ragil Jaka Utama, bertepatan dengan perintah perubahan pola operasi oleh Panglima TNI, maka dari itu dalam penugasan ini bukanlah hal yang mudah.
Cuaca, medan, perbedaan kultur, bahasa maupun kelompok bersenjata di Papua, merupakan tantangan dalam penugasan ini, akan tetapi Komandan Batalyon Yonif 527/BY sangat yakin anggotanya sangat terlatih dan mampu melaksanakan tugas dengan baik.
Pakum Satgas Yonif 527 menerangkan “Kondisi di lapangan saat ini masyarakat terkadang dijadikan tameng kelompok bersenjata dalam melaksanakan aksinya, ancaman maupun tindakan kekerasan kepada masyarakat agar tidak berhubungan dengan TNI sering diceritakan masyarakat sekitar. Selain itu, aksi adu domba dan berita hoax disebarkan oleh kelompok yang mau merusak keutuhan NKRI”.
Dengan kondisi di lapangan seperti itu, keputusan Panglima TNI yang mengubah status operasi di daerah rawan Papua, dinilai sudah sangat tepat. Di satu sisi, masyarakat membutuhkan keamanan dari kelompok bersenjata dan di sisi lain Panglima TNI tidak mau kehilangan prajurit terbaiknya.
Reporter: Hutabarat
Editor: Bustomi
Foto: Pen Yonif 527/BY