diambil dari google
diambil dari google

     Dalam banyak kesempatan mengisi acara motivasi dan sejenisnya untuk kalangan anak muda, saya selalu mendapatkan pertanyaan mengenai ‘cara memulai’ sesuatu dan teknik atau kiat menyiasati tatkala berada dalam kondisi blue mood. Entah itu untuk belajar menulis, berbisnis dan memulai banyak kegiatan positif lainnya. Mereka mengatakan banyak membaca buku motivasi, mengikuti acara meningkatkan kepercayaan diri dan beragam pelatihan lainnya. Semua hanya bertahan maksimal seminggu atau lebih sedikit selebihnya kembali ke khittah. 

     Menjawab semua kondisi ‘GEGANA’ alias gelisah nan galau hingga bikin merana itu membuat saya tentu tak bisa serta merta menjawab seolah setiap penanya sama faktor ‘sikondom’nya. Sikondom? Yah betul, situasi-kondisi-domisili jadi jangan negatif dulu pikirannya :). Harus kita akui bahwa setiap orang bereaksi berbeda bahkan pada masalah yang sama sekalipun sehingga penanganannya tentu harus disesuaikan. Misal dalam konteks menulis, banyak (calon) penulis pemula mengalami mengenai bagaimana memulai menulis. Hal yang sama juga kerap dikeluhkan oleh (calon) pebisnis pemula. Mereka lebih banyak berpikir, mengkonsep dan kemudian patah arang.

PETAKAN DIRI DAN TAKE ACTION

     Baiklah kita mulai dari akar masalah terlebih dahulu. Saya dan anda serta lainnya tentu memiliki kesukaan masing-masing atau perbedaan comfort zone (zona nyaman). Maka untuk memulai itu cobalah untuk mengetahui kapan dan dimana anda bisa merasakan happy untuk melakukan sesuatu. Ada yang saat suasana sepi. Ada pula yang justru saat kondisi ramai malah memunculkan ide-ide bernas. Pada beberapa kasus, ada dari kita yang justru dalam situasi apapun bisa memunculkan ide. Di lain pihak, ada yang bisa mendapatkan ide saat hang out di pusat perbelanjaan modern sembari minum kopi. Bagi sebagian lainnya bisa pula masjid, pinggir kolam yang rindang bahkan ada yang ekstrem harus di tempat sepi dan minim suara atau di karaoke yang ramai dan sesak lalu lalang insan manusia yang membutuhkan hiburan itu. Nah, jika sudah bisa memetakan hal ini maka kita selangkah lebih maju untuk memulai sesuatu.

     Apakah itu sudah selesai? Belum tentu. Ada juga yang masih galau dan mengatakan tidak punya ide untuk memulai. Baiklah katakan anda ingin menulis, tapi anda mengklaim bahwa tidak memiliki gagasan. Oke taruhlah demikian adanya, coba sekarang anda tulis saja SAYA TIDAK PUNYA IDE, lalu jabarkan kenapa anda tidak punya ide. Mengapa pula anda sulit menulis dan bayangkan seandainya anda bisa menulis, ide lancar mengalir dan sebagainya. Teruslah tulis atau ketik di laptop/gadget anda. Teruslah menulis/mengetik. Biarkan apa yang ada dalam pikiran anda tertuang dan anda merasa lega setelahnya. Maka seusai perasaan lega anda dapat. Berhenti sejenak dan coba saksikan apa yang telah dihasilkan dari kondisi (yang katanya) ketidakpunyaan ide tersebut. Anda telah menghasilkan tulisan panjang. Baca dan amati. Kadang tak terbentuk memang. Tapi itu adalah ‘karya’ anda dan teruslah begitu. Intinya buat suasana nyaman anda dan segeralah ambil tindakan. ALAS itu luas tapi lebih luas lagi ALASAN. Jadi buang jauh-jauh segala argumentasi yang malah melemahkan anda.

     Hal dalam kepenulisan bisa juga diterapkan pada ranah bisnis walau tidak semua sektor. Tapi saya suka dengan pepatah SEDIKIT DEMI SEDIKIT LAMA-LAMA JADI BUKIT. Artinya dalam memulai bisnis intinya adalah ide atau gagasan anda dan segeralah beraksi. Jika dipikirkan saja maka bisnis tidak akan jalan. Coba ikuti petunjuk di atas itu. Petakan kondisi anda. Apa yang telah anda miliki dan apa yang belum anda punyai. Apapun yang anda miliki sekarang coba perkirakan bisnis apa yang cocok anda jalankan. Misal anda hanya memiliki HP itupun jenis lama. Tak masalah walau hanya itu yang anda punya. Sekarang saya yakin anda pasti punya dana walau minim misal 50 ribu dan sekitarannya. Coba mendaftar menjadi agen pulsa. Lalu ‘berteriaklah’ bahwa anda sekarang bisa menjadi rujukan teman atau sekitar anda untuk memesan pulsa. Itupun sudah menjadi ladang bisnis kan? Anda misal rajin menulis dan gemar membaca. Bikinlah resensi atau buat sebuah ulasan mengenai suatu produk. Berselancarlah di dunia maya atau rajin saja memperbaharui tulisan di blog pribadi anda yang gratis misal di blogspot atau wordpress dan sebagainya. Datanglah ke warung cangkru’an yang menyediakan layanan internet cuma-cuma karena sekarang tradisinya hampir semua tempat hang out kalangan menengah ke bawah itu sudah menyediakan layanan internet gratis. Lalu apa yang harus anda keluhkan sekarang? ALAS itu luas tapi lebih luas ALASAN. Yah, hanya itu sebenarnya yang bisa saya respon terhadap setiap pertanyaan yang muncul.

     Demikianlah yang bisa saya bagikan sementara. Lain waktu kita sambung lagi. Mau ‘meeting’ di tempat gratisan dengan hanya memesan segelas susu. 😀

Bumi Pahlawan

17 Januari 2015

pkl 21.23 WIB

By Bustomi Menggugat

Bustomi Menggugat adalah peneliti lepas dan analis politik. Keseharian beliau selain riset dengan berbagai lembaga, mengisi program TV dan radio juga kerap diundang mengisi topik kepemudaan dan mahasiswa. Bustomi Menggugat juga merupakan tim muda Kuliah Tjokroaminoto Untuk Kebangsaan dan Demokrasi Unair. Di luar aktivitas hariannya, beliau menyukai dunia travelling, tulis menulis dan blogging sehingga kerap diminta mengisi dengan topik terkait oleh berbagai lembaga dan komunitas. Untuk mengundang beliau bisa kontak berikut ini: Email: [email protected] Kontak: 0812-5266-3905 (Whatsapp Only)

Leave a Reply