Dari kiri ke kanan Jihan, Filah, Mas’uliyatin, dan Insyaf. Dibimbing oleh Myrna Adianti, S.Si., M.Kes., Ph.D, keempatnya berhasil memperoleh pendanaan PKM-K dari Kemdikbud.

SURABAYA – Empat mahasiswa berhasil menciptakan inovasi obat pereda sakit tenggorokan berbahan dasar daun pecut kuda. Keempatnya yaitu Insyaf Abdi Agung Muhammad, Mas’uliyatin Nafilah, Filah Ma’mala, dan Jihan Aura. Mereka dibimbing oleh Myrna Adianti, S.Si., M.Kes., Ph.D., yang kesemuanya merupakan tim dari Universitas Airlangga Surabaya.

Melalui judul “Herbs Co-Spray: Inovasi Cough Spray Pelega Tenggorokan Berbahan Dasar Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis)”, mereka berhasil memperoleh pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Kemdikbud.

“Radang tenggorokan disebabkan adanya penyakit lain seperti, batuk, flu, dan demam. Biasanya radang tenggorokan sering diabaikan, karena kebanyakan  penderita baru mengobati radang saat parah atau tidak lagi bisa menelan makanan. Radang tenggorokan bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, cuaca, alergi, hingga iritasi,” terang Insyaf, mahasiswa D4 Pengobat Tradisional angkatan 2021 sekaligus ketua kelompok pada media ini.

Insyaf menambahkan bahwa perkembangan zaman seperti sekarang menuntut orang-orang untuk serba cepat. Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang dapat mempermudah kegiatan sehari-hari.

“Untuk mempermudah kegiatan sehari-hari, kami memutuskan membuat inovasi obat pereda sakit tenggorokan dalam bentuk spray atau semprot. Penggunaan spray sebagai obat sakit tenggorokan bisa menjadi solusi yang lebih praktis, kekinian, dan efisien untuk membantu meredakan batuk,” imbuhnya.

Insyaf dan tim memutuskan untuk menggunakan daun pecut kuda sebab tanaman berkhasiat tinggi ini masih belum banyak dimanfaatkan. Padahal, daun pecut kuda memiliki kandungan alkaloid, tanin, dan saponin yang bermanfaat untuk melegakan sakit tenggorokan.

“Produk Herbs Co-Spray merupakan salah satu produk inovasi obat herbal berbentuk spray. Cara penggunaannya sangat mudah, cukup dengan dua langkah. Pertama kocok terlebih dahulu herbs cough spray, kemudian semprotkan langsung ke dalam tenggorokan melalui mulut tanpa perlu mengambil napas,” jelas Insyaf.

Obat semprot yang dikembangkan oleh Insyaf dan tim memiliki beberapa peluang, seperti mudah dipasarkan, belum ada obat cough spray berbahan pecut kuda sebelumnya, serta harganya yang relatif terjangkau bagi masyarakat.

“Di sisi lain, produk yang kami buat ini tidak terlepas dari tantangan, misal perlunya edukasi dan promosi di masyarakat agar mudah diterima serta adanya kompetitor ternama yang menjual produk sejenis. Selain itu, karena produk kami berbahan herbal yang tidak menggunakan pengawet, kami masih kesulitan dalam menentukan bahan untuk memperpanjang usia produk,” ujarnya.

Di balik peluang dan tantangannya, obat semprot hasil inovasi Insyaf dan tim juga mengandung berbagai manfaat, antara lain mempermudah masyarakat dalam meredakan batuk dan aman dikonsumsi dari rentang usia empat tahun sampai dewasa.

“Semoga produk Herbs Co-Spray yang kami tawarkan dapat bermanfaat bagi banyak orang, khususnya yang memiliki masalah dengan sakit tenggorokan. Selain itu, pesan untuk teman-teman, jangan pernah takut untuk bermimpi sebab hal-hal besar bermula dari mimpi. Lalu, senantiasa percaya Tuhan selalu bersama kita,” pungkas Insyaf.

 

Reporter: tim PKIP Unair

Editor: Bustomi

Foto: Humas Unair

By Bustomi Menggugat

Bustomi Menggugat adalah peneliti lepas dan analis politik. Keseharian beliau selain riset dengan berbagai lembaga, mengisi program TV dan radio juga kerap diundang mengisi topik kepemudaan dan mahasiswa. Bustomi Menggugat juga merupakan tim muda Kuliah Tjokroaminoto Untuk Kebangsaan dan Demokrasi Unair. Di luar aktivitas hariannya, beliau menyukai dunia travelling, tulis menulis dan blogging sehingga kerap diminta mengisi dengan topik terkait oleh berbagai lembaga dan komunitas. Untuk mengundang beliau bisa kontak berikut ini: Email: [email protected] Kontak: 0812-5266-3905 (Whatsapp Only)

Leave a Reply