Tim Unair dan PT Fujifilm berfoto bersama di Ruang Radiology Learning Center Unair dan Fujifilm, Senin (21/11/2023).

SURABAYA Perkuat kerja sama dan selalu memiliki inovasi baru. Hal itu terus diterapkan program studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair). Sebelumnya telah dilangsungkan penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama antara Fakultas Vokasi Unair dan PT Fujifilm. Lalu secara resmi pada Senin (20/11/2023) terselenggara launching  Radiology Learning Center Unair dan PT Fujifilm yang bertempat di Aula Majapahit ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa B Unair.

Kegiatan ini sebagai bentuk pendanaan hibah program Competitive Fund dari Kemendikbud dalam memfasilitasi perguruan tinggi melaju lebih transformatif. Radiology Learning Center buah hasil kolaborasi bersama Fujifim akan berfokus membantu Program Studi (Prodi)  Teknologi Radiologi Pencitraan (TRP).

“Kita sangat bahagia bisa bekerja sama dengan Unair, mudah-mudahan Radiology Learning Center ini bisa bermanfaat bagi universitas dan lingkungan sekitar,” sebut Masato Yamamoto Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (21/11/2023).

Yamamoto menambahkan, banyak yang mendengar kata Fujifilm, yang terlintas di pikiran adalah sebuah merek kamera. Namun pada dasanya Fujifilm telah mengepakkan sayapnya di bidang alat kesehatan. Fujifilm sudah sejak lama melakukan diversifikasi lini bisnisnya. Berawal dari perusahaan fotografi, kini berkembang menjadi perusahaan yang mencakup area bisnis, salah satunya menghadirkan alat-alat kesehatan.

Sejalan dengan itu, Wakil Rektor Unair, Prof. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA., DVM, menyampaikan bahwa kebutuhan radiologi di Indonesia semakin penting.  “Kebutuhan yang vital tidak bisa diabaikan, pentingnya radiograf digital imagine yang baik dalam pengembangan kesehatan masyarakat dan bidang kedokteran maupun layanan medis,” ujarnya.

Kebutuhan akan radiografer di Indonesia, lanjutnya, masih terbilang kurang. Karena itu, peran dan tanggung jawab Unair dalam menghasilkan lulusan terbaik dan mampu memberikan kontribusi nantinya. Maka, pelayanan prima kesehatan tentu dibutuhkan satu  kualifikasi yang memadai. Mengingat, TRP merupakan Prodi pertama di FV Unair yang menyelenggarakan jenjang Diploma 4 (D-4).

Sementara itu, Dekan Vokasi Prof. Dr. Anwar Maruf, drh., MKes., mengaku begitu mengapresiasi, ini menunjukkan tugas selanjutnya untuk memaksimalkan dalam menunjang pembelajaran. Ia menekankan pendidikan Vokasi menuntut lulusannya nanti untuk siap bekerja. Beda dengan akademik, yang lebih banyak diarahkan untuk ilmunya. Mampu menjalin kerja sama dengan dunia industri dalam maupun luar.

“Kita berharap dengan adanya hal ini lulusan TRP Fakultas Vokasi Unair sekalian ada sertifikasi tertentu yang nantinya kerjasama dengan LSP, maka begitu lulus dari TRP di samping memiliki ijazah, ada SKPI, ada sertifikasi yang dihasilkan,” ujarnya, Selasa (21/11/2023). (***)

 

Reporter: Tim PKIP

Editor: Bustomi

Foto: Tim PKIP

By Bustomi Menggugat

Bustomi Menggugat adalah peneliti lepas dan analis politik. Keseharian beliau selain riset dengan berbagai lembaga, mengisi program TV dan radio juga kerap diundang mengisi topik kepemudaan dan mahasiswa. Bustomi Menggugat juga merupakan tim muda Kuliah Tjokroaminoto Untuk Kebangsaan dan Demokrasi Unair. Di luar aktivitas hariannya, beliau menyukai dunia travelling, tulis menulis dan blogging sehingga kerap diminta mengisi dengan topik terkait oleh berbagai lembaga dan komunitas. Untuk mengundang beliau bisa kontak berikut ini: Email: [email protected] Kontak: 0812-5266-3905 (Whatsapp Only)

Leave a Reply