Hanya heran saja saya, bukankah persatuan umat itu jauh lebih utama daripada kita mencari kelemahan pihak lain. Bukankah kita masih percaya Tuhan yang sama, nabi terakhir pembawa risalah yang sama. Masih saja wadah untuk berbuat kebaikan itu hendak dipencarkan bukan dibuat bagaimana bisa bersatu, bersinergi.
Hanya heran saja saya, di tengah pergaulan bangss-bangsa dunia, yang lain sudah ke bulan, berbicara tentang antisipasi sampah luar angkasa, kemajuan sains dan teknologi. Ini kenapa masih ada saja yang selalu sibuk mencari kelemahan pihak lain. Kadang malah musiman. Jelang pilkada/pilgub/pileg bahkan pilpres.
Hanya heran saja. Apa kita tidak bisa bersinergi memperbaiki keadaan yang kian memprihatinkan? Berbuat sesuai tupoksi dan fokus masing-masing daripada menyibukkan diri mencari kesalahan pihak lain.
Hanya heran saja. Bukankah pendapat kita, organisasi atau (elit) partai yang kita dukung bisa terbuka salah dan sebaliknya orang lain, organisasi lain dan bahkan (elit) partai elit terbuka benar. Bukankah kita mencari kebenaran bukan pembenaran.
Marilah, biarkanlah perbedaan itu. Itu takdir. Natural. Lihat persamaan, bangun kerjasama dan bangkit menuju Indonesia yang lebih baik dan maju.
Maafkanlah jika ada selama ini perbuatan atau perkataan saya menyinggung anda semua. Tak ada niat. Jika ada kebenaran semua dari Tuhan dan jika ada kekeliruan atau kesalahan, semua dari saya sebagai makhluk yang lemah. Barokallahukakum 🙂
”Penjara” Al-Catraz
Ahad, 20 April 2014
